SMP 6 Garut Terus Berinovasi Menciptakan Project Profil Pelajar Pancasila

oleh -899 Dilihat
oleh

Garut, Realita Indonesia.Com – Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian serius pemerintah.Berbagai inovasi baru pun di ciptakan,salah satunya sekolah penggerak.Adalah SMP 6 Garut sebagai sekolah penggerak, dengan menggunakan Kurikulum Merdeka harus menciptakan project profil Pelajar Pancasila. Tujuannya untuk membangun karakter anak, agar anak memiliki nilai-nilai keimanan ketakwaan yang berakhlak mulia, berjiwa gotong royong, berkebhinekaan Global, Mandiri, berpikir kritis kerja keras dan lainnya.

Exif_JPEG_420

Saat berbincang dengan media Realita Indonesia Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 6 Garut, Dr. Budi Suhardiman, M.Pd, mengungkapkan,sebagai implementasi di lingkungan sekolah, pihaknya menuluncurkan program Mammah (membawa alat makan minum dari rumah), bertujuan untuk mengefektifkan dan mengurangi sampah plastic, khususnya di lingkungan sekolah.

Kemudian ,setiap hari anak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah yang bisa dibawa kembali ke rumah, sehingga mengurangi jajanan yang memakai bahan plastik. “Setelah diujicobakan satu minggu, sampah plastik berkurang hampir 90%,” tutur Kepsek, Sabtu (12/08).

“Sekarang sudah biasa membawa alat makan dan minum dari rumah, supaya jajanan dengan menggunakan sampah plastic. Sebab sampah plastik itu berbahaya serta tidak mudah terurai, beda dengan sampah organic,” ungkap Dr. Budi.

Sementara sisa-sisa plastik, didaur ulang dengan sistem ecobrick, yaitu memanfaatkan sampah plastik yang dimasukan ke dalam botol plastik, lantas di hias. Setelah selesai, dijadikan hiasan atau dibuat pagar hiasan taman sekolah dan lainnya.

Program lainnya, terkait Pendidikan karakter yaitu program Jum’at, dimana Jum’at pertama adalah Jumsih (Jum’at beberesih), guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah,

Jumat kedua, Jumsansa (jum’at senam bersama), untuk menjaga kebugaran siswa, Jumat ketiga itu Jumsaber (Jumat sarapan bersama). Maksudnya anak dari rumah bawa bekalnya untuk makan bersama, sehingga terjalin kedekatan antara siswa lainnya, juga belajar etika makan yang baik.

Jumat keempat itu Jumbagi (jum’at berbagi), belajar kepedulian terhadap sesama, khususnya berbagi dengan teman. Di mana uang yang terkumpul diberikan untuk membantu siswa lain, terutama siswa yatim piatu.

Adapun pendidikan literasi, terang Dr. Budi, SMPN 6 Garut memiliki Majalah offline dsan online, yakni Linagar (Liputan Enam Garut) yang berisi tulisan-tulisan ataupun liputan kegiatan sekolah atau luar sekolah oleh para siswa, serta karya-karya Guru SMPN 6 Garut.

“Rubrik Majalah Linagar, Rubrik Lilah (Liputan Sekolah), Tasiwa (Prestasi Siwa), Beni (Berita Alumni), Kepo (Kegiatan Photo dan Video), Gulis (Guru Menulis), Walis (Siswa Menulis) dan Rubrik Cerdik (Cerita Mendidik). Jadi kita belajar menulis di media milik kita, saya sendiri yang memimpin,” jelas dia.(Om Danur)

No More Posts Available.

No more pages to load.