Garut, Realita Indonesia.Com,- Bertempat di Aula atas kantor DLH Kabupaten Garut Jawa Barat, Kamis (08 Desember 2022), Dinas Lingkungan Hidup menggelar Rapat bersama penggiat dan dinas terkait perihal akan dilaksanakannya Penanaman 400.000 pohon di Kabupaten Garut sepanjang bantaran Das dan Sub Das Cimanuk,
” barusan kita rapat terkait dengan persiapan penanaman, bantuan dari menko PMK sebanyak 400.000 pohon, yang rencananya penanamannya akan tersebar di 10 Kecamatan yang terlewati oleh Das dan Subdas Cimanuk,” hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Jujun Juansyah Nurhakim, usai memimpin rapat
Dikatakan Jujun, Dari 10 Kecamatan tersebut ada 25 Desa yang memang berada di Das dan Subdas Cimanuk. Tadi Kita coba berkolaborasi dengan dari teman – teman CDK, penyuluh kehutanan, juga dari Kelompok Tani, BKSDA, Apdesi, Kepala Desa dan Kecamatan, DPMPD Garut dan dinas terkait lainnya, bagaimana teknis penanam ini bisa dilakukan se efektif mungkin.
” 400.000 pohon ini tentu saja bantuan dari Menko PMK yang dialokasikan atau disimpan di Bapedas bibitnya dan kita rencanakan mungkin nanti di Tahun 2023 akan efektif penanaman nya seiring dengan ketersediaan dari pada bibit tanaman itu sendiri,” ungkapnya
Jadi lanjut Jujun menjelaskan, tidak sekaligus, cuman secara seremonialnya mungkin kita akan tempatkan di suatu lokasi mungkin nanti di daerah Cikajang atau Banjarwangi untuk ke pembukaanya untuk penanaman pohon ini.
“tentu saja ujungnya atau output nya ini dalam rangka mitigasi bencana. Nah, Mitigasi Bencana ini salah satu upayanya adalah dengan konservasi. dan memang pohon ini mungkin tidak bisa dirasakan satu atau dua tahun kedepannya, mungkin sekitar 10 atau 20 tahun ke depan. Dan saya berharap bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir bencana nanti ditahun-tahun yang akan datang,” harapnya
Lebih jauh Ia menjelaskan, nanti dalam penanaman pohon ini ada beberapa jenis tanaman yang di tanam, diantaranya ada tanaman keras dan pohon buah-buahan.
“nanti kita juga akan akomodir dari semua pemohon dari setiap 25 desa tersebut, jadi kami mintakan ke desa untuk mengusulkan jenis tanamannya termasuk juga berapa jumlahnya, karena tentu saja kita akan sesuaikan dengan apa kondisi geografis atau lokal endemik dari setiap lokasi daerahnya,” jelas Jujun
Kita coba akan akomodir, akan kita meving, dan kita usulkan ke Bapedas supaya apa apa yang dikehendaki dari jenis tanaman yang diusulkan oleh desa itu bisa terakomodir.
“hal nya tadi juga dalam rapat banyak yang mengusulkan salah satunya adalah pohon pete, dan pohon jengkol dan lainnya. Numun sampai sekarang memang dari Bapedas belum menyiapkan untuk semacam pohon tersebut, tetapi Kami coba akan bernegosiasi supaya apa yang dimintakan oleh desa itu tanamannya itu bisa sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya. (Om Danur)