Persib Hari Ini : Tak Ikut Berlatih, Sosok Penting Dilini Belakang Karena Dikabarkan Sakit


Realita Indonesia – Satu sosok penting di tim Persib Bandung tak bisa hadir saat tim berlatih di Stadion GBLA, Kamis pagi.Ya, ada yang berbeda dalam sesi latihan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pagi tadi.
Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut izin tak bisa hadir karena kondisi kesehatannya.
Passos harus menjalani pengobatan secara intensif ditemani dokter tim, Rafi Ghani.
KIper I Made Wirawan, Teja Paku Alam, Dhika Bayangkara, dan kiper diklat Azam Ramadan langsung bergabung latihan bersama pemain lainnya.
Biasanya, keempat pemain itu mengawali latihan kiper bersama sang pelatih kemudian baru bergabung dengan pemain lain.
Pagi ini, keempat kiper langsung melakukan pemanasan bersama pemain lain dipimpin pelatih fisik Yaya Sunarya.
Kemudian, mereka langsung melajukan latihan bersama tim untuk program tactical game 11 lawan 11.
Sementara itu, Gian Zola dan Beni Oktovianto masih menjalani latihan terpisah di pinggir lapangan bersama fisioterapis Benidektus Adi Prianto


Duga Ada Skandal
Menjelang bergulirnya kembali Liga 1 terjadi polemik.Apakah klub bisa merekrut pemain asing baru atau tidak? Pelatih Persib Bandung bersuara mengenai hal ini.
Pelatih Persib Robert Alberts tak habis pikir dengan kebijakan PSSI yang kembali membuka bursa transfer di Liga 1 2020.
Bahkan pelatih berkebangsaan Belanda ini menyebut, transfer window yang berlangsung selama September – Oktober 2020 merupakan sebuah skandal.
“Ini tentunya menjadi skandal berikutnya. Skandal yang terang-terangan. Ini semuanya tidak logis,” ujar Robert dalam wawancara kepada awak media setelah memimpin latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (23/9/2020).
Kegeraman Robert semakin memuncak karena dia mendapatkan informasi bahwa ada tiga klub yang mencoba mengorganisir bursa transfer kembali dibuka.
Tiga klub ini, kata Robert, adalah tim yang mendatangkan para pemain muda dari Brasil secara tiba-tiba.
“Jadi tidak ada transparansi dan tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi,” katanya.
“Ketika melakukan voting pada pertemuan terakhir di Bandung hari Senin lalu, ada 8 klub dari 18 tidak setuju (adanya penambahan pemain asing). Tujuh tim memilih setuju dan 3 tim netral. Di situasi logis dalam voting, ketika suara terbanyak memenangkan voting, maka seharusnya tidak ada transfer window (sebelum restart Liga 1 2020),” katanya.
“Kalau sekarang keputusannya seperti ini, kenapa harus ada voting? Kenapa tetap mengirim surat ke FIFA bahwa akan ada transfer window di Indonesia. Itu menyisakan banyak pertanyaan soal sepak bola Indonesia,” katanya.
“Jika beberapa orang di Indonesia mendadak mengambil keputusan membuka transfer window yang mana mayoritas tidak setuju dengan itu saat voting, saya menyerahkan opini kepada semua orang untuk mempertanyakan apa yang sedang terjadi dalam hal pengambilan keputusan di sepak bola Indonesia,” ucapnya.


Direktur Persib Tunggu Respons PSSI
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono mengatakan PSSI seharusnya mendengarkan masukan dari klub soal kembali dibukanya transfer pemain.
Teddy mengatakan, mayoritas klub Liga 1 2020 tidak setuju dengan kembali dibukanya bursa transfer 21 September 2020 sampai 18 Oktober 2020.
Hal ini tercermin dari hasil voting manager’s meeting di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Ketika itu, 8 klub tidak setuju bursa transfer dibuka, 7 klub setuju sementara tiga tim lainnya memilih abstain.
PSSI sendiri sudah mendapat restu dari badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA untuk kembali membuka bursa transfer.
FIFA beralasan, karena akan melebihi jumlah periode pendaftaran sesuai FIFA regulasi status dan transfer pemain.
Teddy berharap, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan PSSI bisa mendengarkan keinginan mayoritas klub soal transfer pemain
“Kami tunggu respons dari LIB secara resmi atas hasil manager’s meeting kemarin. Saya berharap PSSI dan PT LIB mendengar mayoritas suara klub,” ucapnya.
Editor : Realita Indonesia
Sumber : tribunnews.com