Pelatihan VSAT oleh BAKTI Kemenkominfo di Garut Tingkatkan Kompetensi SDM Lokal

oleh -104 Dilihat

 

 

GARUT, Realita Indonesia.com — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Dasar Jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) Remote Terminal Ground Segment (RGTS) di SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut. Pelatihan ini berlangsung dari Senin, 26 Agustus hingga Sabtu, 1 September 2024.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, di Aula Institut Teknologi Garut (ITG), Jalan Mayor Syamsu No.2, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (26/8/2024).

Dalam sambutannya, Margiyanto menyatakan apresiasinya terhadap BAKTI Kominfo yang telah berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang pengembangan jaringan melalui pelatihan ini.

“Ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kompetensi SDM di Kabupaten Garut, terutama untuk mendukung pengembangan jaringan komunikasi di wilayah yang masih banyak _blank spot_,” ujarnya.

Margiyanto juga berharap agar pelatihan ini dapat melahirkan _entrepreneur-entrepreneur_ muda – wirausahawan muda yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, sekaligus meningkatkan potensi ekonomi berbasis teknologi informasi.

Ia meminta kepada peserta untuk mengikuti pelatihan dengan serius, karena pengetahuan yang diperoleh akan menjadi bekal kehidupan di masa depan.

Perwakilan BAKTI Kominfo, Ali Farza, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menyediakan SDM yang terampil di bidang teknologi satelit, sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Selain pelatihan dasar, peserta juga akan mengikuti sertifikasi, sehingga setelah pelatihan mereka diharapkan telah tersertifikasi,” jelasnya.

Ali Farza menambahkan, materi yang disampaikan dalam pelatihan ini mencakup teknologi VSAT, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta dasar-dasar jaringan dan teknologi satelit. Ia berharap peserta tidak hanya mendapatkan sertifikasi, tetapi juga mampu mengembangkan _upskill_ (keahlian baru) dan dapat terserap oleh industri.

“Target kita sebenarnya tadi untuk menyediakan dan tersedia juga teknisi-teknisi, sehingga nantinya secara berkesinambungan biaya untuk _maintenance_ kemudian instalasi di teknologi satelit tidak hanya BAKTI tapi untuk industri juga itu bisa lebih murah,” ungkapnya.

Perwakilan Yayasan Al-Musaddadiyah, Irfan Nabhani, mengungkapkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 calon teknisi, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada lulusan SMK di Kabupaten Garut, khususnya dari SMK Al-Musaddadiyah, untuk berperan serta dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi nasional.

“Saya berharap mudah-mudahan mereka bisa dibekali dan bisa memiliki mental yang cukup kuat untuk bisa beradaptasi dengan kondisi di lapangan,” tandasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.