Cimaragas, realitaindonesia.com
Sebagaimana dalam pemberitaan sebelumnya, bahwa SMPN 1 Cimaragas siap mendukung melestarikan dan mengembangkan budaya kesenian asli Cimaragas yaitu alat musik tradisional Kolotik hingga Go Internasional, ternyata tidaklah main-main. Dalam pantauan reporter media ini, Senin 24 Oktober 2022, tampak para siswa-siswi SMPN 1 Cimaragas Kab. Ciamis tengah giat berlatih alat musik Kolotik yang dibimbing langsung oleh Guru Seni Budaya SMPN 1 Cimaragas, Ibu Tiktik Fitriani, S.Pd.
Sama halnya dengan para siswa – siswi, para guru dan staff TU pun ikut berlatih memainkan alat musik Kolotik kebanggaan Cimaragas tersebut, sehingga menambah suasana penuh semangat dan kekompakan. Hal itu menunjukkan sekaligus membuktikan keseriusan para guru, staff TU dan siswa – siswi SMPN 1 Cimaragas dalam berlatih alat musik Kolotik hingga tim reporter pun berhasil mengabadikan kegiatan mereka tersebut.
Dan faktanya begitu memuaskan serta luar biasa. Kegigihan berlatih mereka patut diapresiasi karena tak sedikitpun menampakan kesulitan ataupun ketidakmampuan yang dialami selama berlatih alat musik Kolotik. Justru para guru, staff TU dan siswa-siswi cenderung sangat mahir dan kompak ketika memegang dan memainkan alat musik Kolotik tersebut. “Alhamduillah, ini semua berkat kerjasama yang baik yang tentunya atas dukungan serta bimbingan dari bapak Kepala SMPN 1 Cimaragas, Asep Surur Mulyadi, S.Pd, M.Pd serta ibu Tiktik Fitriani, S.Pd selaku guru Seni Budaya sehingga kami bisa memainkan alat musik Kolotik seperti sekarang ini”, ujar para guru dan staff TU.
Sementara, disela jadwal latihan, Tiktik Fitriani, S.Pd menjelaskan bahwa Kolotik ini tak beda halnya dengan alat musik angklung. “Satu kolotik hanya menghasilkan 1 nada suara, sehingga untuk memainkannya harus dilakukan secara berkelompok. Dan yang lebih unik lagi adalah urutan nadanya yang berbeda dengan alat musik lainnya. Kolotik hanya memiliki satu nada pentatonis Sunda, yaitu “ da-mi-na-ti-la-da “, tidak “ do-re-mi-fa-so-la-si-do ”, terangnya.
Menurut Tiktik sendiri “Ada dua versi nada yang diciptakan, pertama do re mi fa sol la si do (diatonik) dan yang kedua versi da mi na ti la (pentatonis) yang biasa digunakan untuk kesenian sunda dan bisa diharmonisasi melalui berbagai nada. “Alhamdulillah, pemahaman dan kemampuan berlatih para guru, staff TU dan siswa – siswi SMPN 1 Cimaragas terhadap alat musik Kolotik ini patut diacungi jempol”, ungkapnya.
Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan pula bagi kami karena secara tidak langsung, SMPN 1 Cimaragas kedepannya bakal terus berperan aktif dalam memelihara perkembangan dan kemajuan alat musik Kolotik khas Cimaragas ini. Dan apa yang kami harapkan agar alat musik tradisional Kolotik ini bisa mendunia bisa terlihat dari keseriusan para guru, staff TU dan siswa-siswi dalam berlatih alat musik Kolotik”, pungkas Kepala SMPN 1 Cimaragas Asep Surur Mulyadi, S.Pd, M.Pd.***
- Reporter Liputan : Om DH
- Editor : Irfans Hasanudin