Klarifikasi Panitia Penyelenggara Atas Dugaan Pemaksaan Para Kepala Sekolah Di Lingkungan Korwil Pendidikan Karangpawitan

oleh -903 Dilihat
oleh

 

 

Garut , Realita Indonesia.Com -Klarifikasi atas berita hangat terkait dugaan adanya pemaksaan terhadap para Kepala Sekolah di lingkungan Korwil pendidikan Karang Pawitan terjawab sudah.

Sebelum nya beredar kabar bahwa semua Kepala Sekolah wajib mengikuti acara perpisahan korwil lama yaitu Bapak Engkur yang di adakan di pantai Pangandaran dengan membayar sebesar Rp 550.000/orang baik yang ikut atau pun yang tidak ikut serta, pada hari Sabtu (20/08/22).

 

Ketika Realita Indonesia melakukan Konfirmasi kepada Panitia, Jujun Junaedi mengatakan, bahwa tidak ada kewajiban Kepala Sekolah ikut dengan biaya Rp. 550.000,00/orang. Semua itu, atas hasil kesepakatan bersama antara pihak Korwil, PGRI dan para Kepala Sekolah.

Lanjut dia, kegiatan paturay tineung (Perpisahan) merupakan program rutin Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Karangpawitan, ketika ada Korwil, Korwas, Pengawas maupun PNF yang pengsiun.

“Acara itu tidak ditentukan oleh pihak korwil maupun PGRI, melainkan hasil musyawarah bersama dan kemarin diputuskan pelaksanaan paturay tineung diselenggarakan di Pangandaran,” tandas Jujun.

Dijelaskan Jujun, biaya tersebut atas usulan Kepala Sekolah karena menanggung para suka relawan (sukwan) sekitar 23 orang yang ikut ke Pangandaran. Selain itu tidak ada keharusan untuk ikut, buktinya beberapa orang tidak ikut.

“Jadi para Kepala Sekolah secara swadaya membiayai sukawan yang ikut, setelah di perhitungkan maka biaya sebesar Rp. 550.000,00 per Kepala Sekolah, tapi bukan berarti untuk seorang tapi membiaya sukwan juga,” tutur dia.

Diakui Jujun, sebagian Kepsek tidak mempunyai biaya, mereka sendiri berinisiatif pinjam ke koprasi untuk biaya travel beserta bekalnya. “tahun ini 3 orang pengsiun, yaitu Pak Korwil, Ibu Korwas dan PNF,” pungkasnya.(Om Danur)

No More Posts Available.

No more pages to load.